Animator dari anime Attack on Titan (AoT) Final Season, yakni Teruyuki Omine, mengungkapkan bahwa dia baru dapat pulang untuk hari pertama kalinya setelah adanya serangkaian selama tiga hari non-stop mengerjakan proyek anime AoT Final Season Part 2 di studionya. Ungkapan dari Teruyuki tersebut memicu banyak kritikan masyarakat khususnya terhadap para penggemar anime yang bagaimana industri anime memperlakukan seorang animatornya.
Hal tersebut yang sudah diungkapkan Teruyuki dalam akun Twitter-nya untuk beberapa waktu lalu. Tetapi, pada saat ini postingan tersebut telah dihapus. “Saya pulang agar pertama kalinya dalam tiga hari ini..,” tulis Teruyuki yang melansir CBR, Rabu 16 Februari 2022 waktu setempat.
Postingan tersebut layaknya sedang menyiratkan bahwa ia bekerja di studionya sudah selama 72 jam berturut-turut untuk mengerjakan AoT Final Season Part 2. Teruyuki pun mendapat dukungan dari para penggemar serial tersebut hingga memintanya untuk dapat istirahat.

Tetapi, pernyataan yang sempat diposting Teruyuki itu dapat menyebabkan kritikan yang keras terhadap budaya industri anime di Jepang, khususnya terhadap Studio MAPPA. Pasalnya, anime AoT Final Season sendiri yang sudah digarap oleh MAPPA. Ketika jenuh melanda menonton anime merupakan hiburan yang menarik dan dapat dengan mudah untuk dinikmati.
Selain AoT, MAPPA yang juga tengah banyak mengerjakan anime besar lainnya hingga dapat membuat animatornya overworking hingga bekerja terlalu keras. Layaknya Chainsaw Man, Jujutsu Kaisen Season 2, Dance Dance Danseur, bahkan Hell’s Paradise: Jigokuraku.
Selain terkait dengan hal itu, MAPPA yang diketahui juga tengah mengerjakan Alice to Therese no Maboroshi Kojo, Yuri!!! on Ice the Movie: Ice Adolescence, Zombie Land Saga The Movie films hingga termasuk serial Kakegurui Twin agar dapat ditayangkan di Netflix.
Kritik yang sempat dilontarkan kepada MAPPA tidak hanya terjadi untuk kali ini. Bahkan, kejadian pada 2021 lalu MAPPA bersama kolaboratornya yaitu Netflix juga sempat dikritik oleh animator veteran yakni Ippei Ichii, diketahui karena perusahaan tersebut yang membayar animator dengan gaji yang terbilang rendah.
Selain itu, animator lainya juga sempat melontarkan terkait dengan kritikan yang sedang menggambarkan bahwa animator bekerja dalam ‘kondisi seperti pabrik‘ hingga memaksa animatornya bekerja ‘sampai matahari terbit‘. Belum lagi adanya kritikan terkait manajemen perusahaan yang disebabkan engambil terlalu banyak proyek dengan sekaligus.
Meskipun begitu, MAPPA yang secara terang-terangan membantah atas semua tuduhan tersebut dengan mengungkapkan bahwa gaji yang dibayarkan kepada sang animator sudah adil dan sudah sesuai. Banyaknya kritikan yang masuk, membuat studio anime tersebut berusaha dalam meningkatkan citranya dengan membangun kantor baru yang berlokasi di Ogikubo, Kota Suginami, Tokyo.

Kantor baru itu dibuka dengan memiliki fasilitas yang lebih lengkap hingga menawarkan proyek anime besar yakni Chainsaw Man kepada sang animator. Pengerjaan anime ini menurut informasi ditawarkan dengan gaji yang lebih tinggi dari rata-rata industri anime lainnya yang berada di Jepang.
The New York Times pada Februari 2021 lalu juga sudah menerbitkan laporan terkait adanya gaji yang rendah yang diterima sang animator yang sudah bekerja full-time. Laporan tersebut yang menyebutkan bahwa animator Jepang hanya mampu dibayar 200 dolar AS untuk sebulan.
Gaji animator ini berbanding terbalik dengan adanya industri anime yang kala ini tengah booming, bahkan hampir di seluruh penjuru dunia. Jika hal ini terus terjadi, maka dapat diperkirakan akan banyak animator yang segera meninggalkan bisnis terutama anime Jepang untuk meningkatkan karir dan mendapatkan gaji yang lebih tinggi maupun lebih baik, hal tersebut yang tentunya dapat membawa kehancuran bagi industri anime di Jepang.
Otoritas Jepang pun pada saat ini tengah membahas undang-undang terkait dengan hal itu. Sehingga, nantinya akan ada regulasi yang lebih ketat terkait dalam mengatur bagaimana industri anime maupun industri manga dalam memperlakukan karyawannya tersebut. Ketika jenuh melanda menonton anime merupakan hiburan yang menarik dan dapat dengan mudah untuk dinikmati.